Harga emas antam

Harga emas antam

Kamis, 31 Januari 2013

Harga emas naik oleh konsistensi kebijakan The Fed dan menurunnya PDB AS


Financeroll – Harga emas di pasar komoditi berjangka pada hari Rabu (30/01) berakhir naik setelah kabar yang menyatakan perekonomian AS mengecil dalam kuartal empat sehingga membuat emas sebagai safe haven menjadi menarik bagi investor.
Kebijakan ekonomi AS yang nampak lebih agresif membuat harga penutupan perdagangan hari ini di bursa elektroniknya lebih tinggi lagi. Harga emas untuk kontrak perdagangan bulan Februari berakhir naik $19.10, atau naik 1.2%, ke harga $1,679.90 per ons di bursa Comex – New York Mercantile Exchange. Untuk kontrak bulan April yang sudah diperdagangkan pula juga naik sebesar $18.90, atau naik 1.1%, berakhir di $1,681.60 per ons.
Paska penutupan perdagangan di lantai bursa, sesaat setelah The Fed menyatakan pengumumannya, maka kontrak perdagangan bulan Februari langsung naik diatas $1,681 dan untuk kontrak bulan April naik mendekati $1,683, meski akhirnya menurun kembali dibawah harga penutupannya, namun kedua kontrak tersebut masih diperdagangkan positif dengan naik 0.5% dari penutupan perdagangan hari Selasa.
Harga emas nampak sangat reaktif terhadap hasil keputusan FOMC, hal ini terkait dengan kondisi perdagangan emas yang nampak ingin mencari sesuatu yang lebih dari sekedar pengendali inflasi moneter dan sesuatu yang lebih berguna disaat terjadi kenaikan kekhawatiran pasar. The Fed menyatakan bahwa mereka masih akan tetap melakukan pembelian obligasi berbasis kredit perumahan dan Obligasi lainnya dimana senilai $85 milyar per bulan. Kabar ini menjadi angin segar bagi investor dan memberikan dukungan bagi harga emas untuk naik. Pun demikian, pernyataan ini masih belum cukup untuk memastikan harga emas akan melakukan kenaikan yang cukup panjang.
Disisi lain, Departemen Perdagangan AS melaporkan pertumbuhan produksi domestik mengalami kontraksi sebesar 0.1% dari rata-rata tahunan, dengan turun 3.1% di kuartal ketiga. Angka ini dibawah perkiraan yang diyakini akan naik 0.1%. Melemahnya PDB AS ini memberikan dorongan kenaikan harga emas, ditambah dengan kenaikan permintaan fisik perhiasan emas di Asia menjelang perayaan Imlek tahun ini. Faktor lain yang mendorong kenaikan harga emas adalah peranan bank sentral Rusia yang melakukan pembelian emas untuk cadangan devisa pula.
Kedepannya, harga emas akan banyak dipengaruhi kembali oleh berbagai masalah moneter serta sejauh mana perkembangan ekonomi Eropa. Secara keseluruhan, kenaikan harga emas ini juga membuat kenaikan harga komoditi logam lainnya, dimana komoditi perak juga mengalami kenaikan. Harga Perak untuk kontrak pengiriman bulan Maret naik sebesar 99 sen atau 3.2%, ke $32.18 per ons setelah naik 1.3% di hari sebelumnya.

Untuk Harga Emas Antam Hari ini silahkan cek disini

Sumber :
http://financeroll.co.id/

Rabu, 30 Januari 2013

Emas stabil, pasar menanti rapat Fed


SINGAPURA. Pada awal hari ini, harga emas masih stabil. Harga bergerak di sekitar level resistance kunci dengan didukung oleh pelemahan dollar AS. Pasar berharap Federal Reserve akan tetap melonggarkan kebijakan pada rapat yang berakhir hari ini.

Harga emas spot masih mendatar di US$ 1.664,11 per ons pukul 07.32 WIB. Level harga ini di atas level kunci moving average 200 hari yakni di US$ 1.662,92.

Sementara harga kontrak emas di Amerika Serikat naik 0,2% ke US$ 1,663,40. Namun harga kontrak ini masih di bawah level moving average 200 hari yang berada di US$ 1.667.

"Konsensusnya adalah bahwa Fed akan terus melonggarkan kebijakan sampai pertumbuhan kokoh," kata Chuck Butler, presiden EverBank World Marketsdi St. Louis, AS.

Sumber :

Selasa, 29 Januari 2013

Pasca menurun 4 hari, harga emas akhirnya bangkit


SINGAPURA. Setelah mengalami aksi jual selama empat hari terakhir, harga kontrak emas menanjak akhirnya bangkit pada transaksi pagi (29/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 1.660 per troy ounce. Pada pukul 10.29 waktu Singapura, harga emas menunjukkan posisi US$ 1.659,85 per troy ounce. 

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik sebesar 0,4% menjadi US$ 1.660,90 per troy ounce di Comex, New York. 

Kenaikan harga emas terjadi sebelum the Federal Reserve memulai pertemuannya selama dua hari yang dimulai hari ini. Pasar berspekulasi, the Fed masih akan menggelontorkan stimulus untuk menggairahkan kembali perekonomian AS. 

"Outlook kebijakan moneter, khususnya di AS, sepertinya menjadi kunci utama pergerakan harga emas. Hingga data ekonomi secara global membaik dan stabil, maka investor akan berupaya membeli harga emas pada level harga rendah," jelas Sun Yonggang, macroeconomic strategistEverbright Futures Co. 

Sekadar mengingatkan, harga emas sempat melorot ke level terendah dalam empat bulan terakhir pada 4 Januari lalu setelah hasil rekaman pertemuan the Fed menunjukkan bank sentral AS akan menghentikan penggelontoran stimulus bulanan pada tahun ini.

Sumber :

Senin, 28 Januari 2013

Emas catat harga termurah sejak 14 Januari lalu


MELBOURNE. Harga kontrak emas menuju penurunan mingguan pada transaksi pagi ini (25/1). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,3% menjadi US$ 1.663,85 per troy ounce. Ini merupakan harga termurah sejak 14 Januari lalu. Pada pukul 10.14 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.667,35 per troy ounce.

Dengan demikian, sepanjang pekan ini, harga emas sudah melorot 1% dan merupakan penurunan mingguan terbesar sejak periode yang berakhir 21 Desember lalu. 

Penurunan harga emas terjadi setelah data ekonomi China menunjukkan sinyal pemulihan pertumbuhan global. Hal itu tentunya akan memangkas tingkat permintaan emas sebagai safe haven. 

"Pembelian emas sebagai safe haven mulai menurun. Pulihnya perekonomian di pasar tenaga kerja AS menambah kecemasan bahwa the Federal Reserve akan mempertimbangkan untuk menghentikan penggelontoran stimulus," jelas Natalie Rampono, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. 

Sumber :

Jumat, 25 Januari 2013

Morgan Stanley: Emas tetap berkilau di 2013-2014

NEW YORK. Pesona emas masih akan tetap kemilau pada tahun ini. Menurut Morgan Stanley, reli harga emas akan berlanjut pada tahun ini dan 2014 karena the Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan pembelian aset untuk dua tahun ke depan dengan tujuan menyokong proses pemulihan ekonomi.

Dalam hasil riset yang dirilis kemarin (24/1), analis Morgan Stanley Peter Richardson dan Joel Crane bilang, harga rata-rata emas akan berada di kisaran US$ 1.830 per troy ounce pada kuartal akhir 3013 dari sebelumnya US$ 1.715 pada kuartal pertama, US$ 1.745 pada kuartal kedua, dan US$ 1.800 pada kuartal ketiga. Mereka berpendapat, harga emas disokong oleh peningkatan permintaan emas untuk investasi dan aksi beli emas bank sentral.

"Kami skeptis bahwa adanya pembahasan pada pertemuan the Fed mengenai kebijakan moneter saat ini akan sukses mengubah kebijakan yang ada sebelum akhir 2014. Quantitative easing 3 masih akan terus digelontorkan seiring tingginya angka pengangguran dan risiko pada pertumbuhan ekonomi," jelas kedua analis tersebut.

Mereka juga menjelaskan, rendahnya suku bunga acuan AS, komitmen QE3, serta tekanan pada pergerakan dollar AS akan terus menyokong harga emas.

Prediksi Morgan Stanley sangat kontras dengan padangan Danske Bank A/S dan Credit Suisse Group AG yang memprediksi harga emas akan kembali naik tahun ini. Menurut Christin Tuxen dari Danske Bank, harga rata-rata emas akan berada di posisi US$ 1.720 di 2013 dan US$ 1.600 pada 2014.

Sedangkan Tom Kendall dari Credit Suisse meramal US$ 1.740 pada 2013 dan US$ 1.720 di 2014.

Sementara itu, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) melonjak 12% pada tahun lalu, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi pada Desember 2012. Untuk tahun ini, Morgan  Stanley meramal, kepemilikan ETP akan naik sebanyak 100 ton.

Sumber :

Emas catat penurunan terbesar dalam 2 pekan di NY

NEW YORK. Harga emas dunia mencatat penurunan terbesar dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 1% menjadi US$ 1.669,90 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 11 Januari lalu.

Salah satu faktor yang berperan besar dalam penurunan harga emas adalah penurunan angka pengajuan klaim pengangguran AS yang memberikan sinyal outlook pertumbuhan ekonomi yang positif. Pada akhirnya, kondisi itu akan memangkas tingkat permintaan emas sebagai aset haven.

Berdasarkan data yang dihimpun Departemen Tenaga Kerja AS, aplikasi pengajuan klaim pengangguran menurun sebesar 5.000 menjadi 330.000 pada pekan yang berakhir 19 Januari 2013. Ini merupakan level terendah pada periode yang sama di 2008 lalu.

"Angka pengajuan klaim pengangguran menyarankan investor untuk menjual emas karena fungsi emas sebagai safe haven sudah mulai memudar. Sepertinya kondisi perekonomian dunia semakin membaik," jelas Phil Streible, senior commodity broker R.J O'Brien & Associates

Sumber :

Rabu, 23 Januari 2013

Masalah plafon utang AS mendorong harga emas


SINGAPURA. Harga emas masih diperdagangkan di sekitar harga tertingginya dalam lebih dari sebulan. Pelaku pasar menantikan voting anggota Partai Republik di parlemen Amerika Serikat untuk menunda perubahan plafon utang AS sampai 19 Mei.

Harga emas untuk pengiriman segera berada di level US$ 1.693,20 per ons pukul 08.50 WIB. Harga emas itu mencapai level tertinggi dalam empat minggu di US$ 1.693,28 pada Kamis pekan lalu (17/1).

Sedangkan harga kontrak emas untuk pengiriman Februari tak beranjak dari US$ 1.692,80 per ons di Comex, New York.

Partai Republik di parlemen akan voting hari ini soal penundaan sementara pembahasan plafon utang AS yang kini berjumlah US$ 16,4 triliun itu.

Republik mengajukan proposal untuk mendesak Senat yang dikontrol Partai Demokrat agar menyetujui anggaran tahunan AS. Ini merupakan hal yang tak pernah mereka lakukan dalam empat tahun terakhir. Mereka akan menahan gaji anggota parlemen jika anggaran itu tak disetujui pada 15 April. 

Survei Bloomberg menyatakan bahwa kondisi keuangan pemerintah AS merupakan risiko terbesar bagi ekonomi dunia saat ini. "Mereka harus melakukan sesuatu. Setiap kami AS terjerumus ke dalam utang, kondisi ini mempengaruhi harga emas untuk menanjak," kata David Lennox, analis komoditas Fat Prophets di Sydney.

Harga emas sudah reli selama 12 tahun penuh sampai dengan tahun lalu. Untuk jangka pendek sampai dengan tiga bulan ke depan, Goldman Sachs Group Inc memprediksi harga emas akan menanjak. Kenaikan ini seiring dengan upaya parlemen AS menangani masalah plafon utang AS. Dalam risetnya yang terbit Jumat (18/1) itu, Goldman menyarankan investor memasang posisi beli.

Sumber :

Selasa, 22 Januari 2013

Goldman proyeksi harga emas US$ 1.825 per ons troi


JAKARTA. Ada kabar baik buat Anda yang berinvestasi di emas. Goldman Sachs Group Inc. memprediksi harga logam kuning mengkilap ini bakal melejit hingga tiga bulan ke depan, seiring dengan upaya pembuat kebijakan di Amerika Serikat (AS) untuk mencegah debt ceiling sekaligus menghindari perlambatan ekonomi.
Goldman Sachs memasang target harga emas untuk tiga bulan ke depan di harga US$ 1.825 per ons troi. Per pukul 14.45 WIB hari ini (21/1), harga emas di Comex masih bertengger di US$ 1.689,90 per ons troi. Dus, institusi keuangan ini merekomendasikan ini saat yang tepat untuk masuk ke pasar emas. "Kami melihat harga saat ini merupakan entry point yang bagus untuk membangun kembali posisi baru," kata Damien Courvalin dan Alec Phillips, analis dari Goldman Sachs, melalui risetnya.
Menurut analisa Courvalin dan Phillips, faktor pendorong kenaikan harga emas antara lain adalah kebijakan untuk mengatasi masalah debt ceiling. "Ketidakpastian terkait isu tersebut, digabungkan dengan proyeksi pertumbuhan PDB AS yang lemah di semester satu dari analis kami, diikuti dampak negatif dari penetapan pajak yang tinggi, akan mendorong harga emas," tulis para analis tersebut. Sekadar mengingatkan, pemerintah AS harus menetapkan beleid untuk menggantikan aturan lama soal pengetatan anggaran. Sebelum 27 Maret, pemerintah AS sudah harus memiliki rencana anggaran baru, atau AS akan menghadapi pemangkasan anggaran secara otomatis.
Meski memprediksi emas akan melesat selama tiga bulan ke depan, Goldman juga mengingatkan harga aurum ini berpeluang turun di semester kedua tahun ini. Penyebabnya, ekonomi AS mulai tumbuh di periode tersebut.
Selain Goldman Sachs, Credit Suisse Group AG juga membuat proyeksi serupa untuk pergerakan harga emas di paruh kedua 2013. Menurut analis Credit Suisse, penurunan harga emas terjadi lantaran ketakutan pelaku pasar bertransaksi di pasar modal akan memudar. Alhasil, emas jadi tidak terlalu menarik.
Sumber :

Harga emas dan perak sama-sama melaju

SINGAPURA. Investor kembali mengoleksi emas pada transaksi awal pekan ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.25 waktu Singapura, harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 1.691,50 per troy ounce. 

Kenaikan harga emas terjadi setelah mata investor tertuju pada nasib mengenai batasan atas utang AS. Asal tahu saja, di AS, Senat Republik berencana menggelar voting pada 23 Januari mendatang untuk perpanjangan batasan utang selama tiga bulan. Waktu perpanjangan itu juga akan digunakan Republik untuk menekan Senat Demokrat dalam menyesuaikan anggaran belanja negara. 

"Pada pekan ini, banyak sekali agenda penting mulai dari pertemuan BOJ, pertemuan menteri keuangan Eropa, dan negosiasi batasan utang AS. Seluruhnya merupakan faktor bullish untuk harga emas," jelas Feng Liang, analis GF Futures Co. 

Sementara itu, harga perak diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sebulan terakhir. Pada pukul 09.25 waktu Singapura, harga perak di pasar spot naik 0,8% menjadi US$ 32,11 per troy ounce. Dengan demikian, harga perak sudah menanjak selama enam hari berturut-turut.

Sumber :
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-dan-perak-sama-sama-melaju/2013/01/21

Jumat, 18 Januari 2013

Investor kembali mengoleksi si kuning mentereng


NEW YORK. Harga emas dunia tadi malam (17/1) merangkak naik ke posisi tertinggi dalam empat pekan terakhir.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.49 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,5% menjadi US$ 1.690,80 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng ini sempat menyentuh level US$ 1.697,80 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 Desember lalu. 

Harga emas juga sempat naik 1% pada awal pembukaan transaksi di New York setelah data klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir 11 Januari melorot ke posisi terendah sejak 19 Januari 2008 lalu.

"Pasar emas bereaksi positif terhadap data manufaktur. Pelaku pasar juga memperhatikan isu bagaimana nasib keberlangsungan penggelontoran stimulus di AS," jelas David Meger, director of metal trading Vision Financial Markets di Chicago. 

Sekadar mengingatkan, pada 4 Januari lalu, harga emas sempat terpangkas ke level terendah dalam empat bulan terakhir. Penurunan harga emas terjadi setelah hasil rekaman pertemuan the Federal Reserve menunjukkan mayoritas anggota the Fed menyetujui untuk mengakhiri pengucuran stimulus bulanan senilai US$ 85 miliar.

Sumber 

Kamis, 17 Januari 2013

Profit taking, harga emas terkoreksi


JAKARTA. Harga emas di pasar spot terombang-ambing. Para investor lebih  berhati-hati dan memilih aksi wait and see akibat perdebatan politik di Amerika Serikat (AS) terkait pagu utang negara, dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi negara itu.
Harga emas untuk pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, kemarin (16/1) pukul 17.15 WIB, melemah 0,27% menjadi US$ 1.679,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, harga emas masih tetap menguat sebesar 1,40%.
Masalah batas atas utang di AS masih berlanjut, meskipun Presiden AS Barack Obama menolak tegas kenaikan plafon utang untuk membayar tagihan keuangan negara. Saat ini, plafon utang negara sudah mencapai batas yakni sebesar US$ 16,4 triliun.
Bos besar Federal Reserve, Ben Bernanke, awal pekan ini, menyerukan agar parlemen segera menaikkan batas utang negara, untuk menghindari gagal bayar. Ia bilang, gagal bayar akan membahayakan perekonomian AS yang saat ini masih rentan.
Sentimen negatif juga datang dari Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,4%. Sebelumnya, prediksi pertumbuhan ekonomi global dari Bank Dunia sebesar 3%.Masih bisa naik
Ibrahim, analis senior Harvest International Futures, bilang, penurunan harga emas saat ini terjadi karena memang harga emas sudah dinilai terlalu tinggi, sehingga wajar ada koreksi.
Pergerakan harga emas saat ini, terganggu oleh berbagai informasi mengenai perlambatan ekonomi di Eropa serta ketidakpastian masa depan ekonomi AS. Meskipun, logikanya jika dollar AS melemah, maka emas bisa mendapatkan momentum untuk naik. Tetapi, saat ini pelaku pasar cenderung mengambil posisi jual untuk hampir semua jenis komoditas ataupun valuta asing.
Secara teknikal, Ibrahim melihat, harga emas masih bisa bullish. Harga emas di indikator bollinger band 20, belum menyentuh bollinger atas, sehingga masih ada ruang untuk kenaikan. Indikator moving average (MA) masih berada di atas MA 50 dan MA 100. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area positif, di level 0,55 dengan pergerakan cenderung ke atas.
Relative strength index (RSI) berada di level 52, dengan kecenderungan untuk bergerak ke atas. Sementara, indikator stochastic berada jauh di atas titik overbought 80, yaitu di level 93, mengindikasikan adanya koreksi.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, data penjualan ritel AS yang naik 0,5% di Desember 2012 dibanding bulan sebelumnya menjadi sentimen positif bagi emas.
Ariston memprediksi, harga emas, hari ini, di kisaran US$ 1.670-US$ 1.690 per ons troi dan sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi. Proyeksi Ibrahim, harga emas sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi.
Sumber :

Rabu, 16 Januari 2013

Emas makin diminati setelah Inflasi ancam Jepang dan repatrisiasi devisa emas Jerman


Financeroll – Kenaikan harga emas dalam perdagangan Selasa (15/01) banyak dipengaruhi oleh sentiment kekahwatiran pasar akan inflasi yang akan menyergap Jepang serta kabar segar bahwa Jerman akan melakukan repatrisiasi cadangan devisa emas mereka di luar negeri.
Harga emas mendekati puncak tertinggi dalam dua minggu ini, dimana harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari naik sebesar $14.90, atau sebanyak 0.9%, ke harga $1,684.30 per ons di bursa Comex – New York Mercantile Exchange. Jika harga ini mampu bertahan diatas $1,680, hingga penutupan perdagangan hari ini, maka akan menjadi puncak tertinggi sejak 2 Januari silam.
Pasar merasa khawatir Jepang akan mengalami inflasi sedemikian hebatnya,dimana Bank Sentral Jepang nampaknya mengikuti kehendak Perdana Menteri Shinzo Abe yang mentargetkan inflasi sebesar 2%  diatas target saat ini sebesar 1%. Emas yang selama tradisional menjadi pengaman investasi saat inflasi akan menjadi makin diminati.
Harga emas masih kokoh bertahan diatas setelah data ekonomi AS menunjukkan angka penjualan ritel AS mengalami kenaikan sebesar 0.5% pada bulan lalu, lebih banyak dua kali lipat daripada yang diharapkan.  Indek Dolar AS sendiri juga naik ke 79.558 dari sebelumnya di 79.460  namun lebih rendah dari penutupan perdagangan minggu lalu yang berada di level 79.566 level.
Ditengah kondisi Eropa yang masih tidak menentu, Bank Sentral Jerman, Bundesbank  nampaknya akan mengikuti langkah bank-bank sentral lainnya yang melakukan penimbunan cadangan devisa dalam bentuk emas. Meski belum secara resmi dinyatakan, dan memang lazimnya langkah bank sentral Jerman ini selalu tertutup, namun tekanan politik bagi Bundesbank cukup kuat untuk melakukan repatrisiasi cadangan devisa emas mereka diluar negeri.
Diperkirakan sebanyak 3,396 ton emas milik Bundesbank senilai £116bn, tidak disimpan di Frankfurt sejak Perang Dingin. Emas-emas tersebut tersebar diberbagai penjuru negeri setelah Soviet menyerang Jerman. Setidaknya 66%  disimpan di New York Federal Reserve, 21%  di Bank of England, dan 8% di Bank of France.
Investor yang selalu memperhatikan gerak-gerik bank-bank sentral dalam menimbum cadangan devisa emasnya, seperti mendapat kabar segar yang meyakinkan mereka. Semenjak aksi borong yang dilakukan oleh bank-bank sentral di tahun lalu, kini investor makin percaya diri. Masyarakat memang menyadari bahwa ketika semua terasa memburuk, maka emas akan kembali menjadi tumpuan akhir bagi semua pembayaran. Euro tidak selamanya meyakinkan dan oleh karenanya, emas makin diminati. (Hqeem)

Sumber :

Selasa, 15 Januari 2013

Kecemasan batasan atas utang AS kerek harga emas


SINGAPURA. Harga kontrak emas kembali menanjak untuk hari kedua pada hari ini (15/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 1.674 per troy ounce. Pada pukul 11.17 waktu Singapura, harga emas berada di posisi US$ 1.671,75 per troy ounce.

Kemarin, harga emas naik 0,3% seiring pelemahan dollar AS ke level terendah dalam 10 tahun terakhir terhadap euro.

Hari ini, kenaikan harga emas masih berkaitan dengan dollar AS. Investor merasa cemas mengenai perundingan batasan atas utang AS. Hal itu melemahkan posisi dollar sehingga mendongkrak permintaan emas sebagai haven.

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Timothy F Geithner mengingatkan, kegagalan dalam menaikkan batasan atas utang AS pada awal Maret akan menyebabkan kerusakan perekonomian yang parah di AS.
"Kurangnya progres mengenai defisit anggaran AS memiliki dampak positif terhadap emas," ujar Howard Wen, analyst HSBC Securities Inc. 

Sumber :
http://investasi.kontan.co.id/news/kecemasan-batasan-atas-utang-as-kerek-harga-emas/2013/01/15

Senin, 14 Januari 2013

Tren penguatan harga emas bisa berlanjut


JAKARTA. Harga emas merangkak naik di pekan kedua Januari tahun ini. Penguatan harga emas terdorong sentimen data ekonomi China yang menunjukkan indikasi permintaan emas dari China akan meningkat.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2013, kemarin (11/1) di Bursa Comex, pukul 16.30 WIB, menguat 1,28% menjadi US$ 1.670,10 per ons troi dibanding harga sepekan lalu. Kalau dibandingkan harga sehari sebelumnya, harga emas, kemarin, terkoreksi tipis sebesar 0,48%.
Para analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan, data ekspor China yang akan dirilis minggu ini akan naik tiga kali lipat. Sementara, impor emas di November 2012 diproyeksikan juga akan meningkat ke level tertinggi selama tujuh bulan terakhir. Seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan emas di China meningkat sejak menjelang Natal hingga Tahun Baru Imlek pada Februari ini.
Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengatakan, menjelang Imlek, memang sudah menjadi tradisi masyarakat China memakai emas sebagai perhiasan. "Apalagi daya beli mereka kini sedang baik," ujar Tonny.
Selain itu, harga emas juga tersengat sentimen positif dari Pemerintah Jepang yang berjanji membelanjakan dana hingga ¥ 10,3 triliun guna mendorong pemulihan ekonomi mereka. Tonny menyatakan, stimulus Jepang  akan mendorong masyarakat membeli emas sebagai instrumen investasi safe haven.
Semakin ketidakpastian ekonomi  di Amerika Serikat (AS) meninggi akibat perundingan jurang fiskal (fiscal cliff) yang belum mencapai final, investor yang biasanya memegang dollar AS sebagai safe haven, sedikit beralih dengan mengoleksi emas.
Terdongkrak stimulus
Harga emas mendapat keuntungan dari kebijakan pelonggaran moneter dan pemberian stimulus. Dus, "Selama perkembangan ekonomi global belum menunjukkan banyak perubahan, itu tetap bisa jadi penggerak harga,€ ujar Xiang Nan, analis CITICS Futures Co., kepada Bloomberg.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, harga emas terdongkrak data neraca perdagangan China di Desember 2012 yang surplus sebesar US$ 31,6 miliar. Padahal, estimasi sejumlah analis surplus perdagangan China hanya sekitar US$ 19,7 miliar. 
Selain itu, Ariston juga mengungkapkan, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS (continuing jobless claims) yang menurun, ikut memberi sentimen positif bagi penguatan harga emas.
Tonny melihat, secara teknikal harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatan. Stochastic berada di level 72,43 dan terus bergerak naik. Relative strenght index (RSI) berada di level 48,56 yang juga bergerak naik dan kini harga bergerak di atas garis Bollinger bands tengah. Sedangkan, indikator moving average (MA) juga masih bergerak di atas MA 200.
Prediksi Tonny, pada Senin (14/1), harga emas akan berada di kisaran US$ 1.665€“ US$ 1.696 per ons troi. Dalam sepekan, emas akan bergerak di kisaran US$ 1.630-US$ 1.715 per ons troi. Sementara, Ariston memproyeksikan, harga emas Senin (14/1), di rentang US$ 1.662 - US$ 1.690 per ons troi dan dalam seminggu ke depan di rentang US$ 1.650 - US$ 1.690 per ons troi.

Sumber :
http://investasi.kontan.co.id/news/tren-penguatan-harga-emas-bisa-berlanjut/2013/01/12