Harga emas antam

Harga emas antam

Selasa, 30 April 2013

Harga emas berakhir naik 1%, pasar tunggu sinyal moneter


Financeroll – Harga emas di perdagangan hari Senin berakhir dengan menguat 1% setelah bank-bank sentral isyaratkan kebijakan moneter lunak sebagaimana yang diharapkan pasar. Melemahnya Dolar AS disisi lain memberikan dorongan kenaikan harga emas lebih lanjut. Pun demikian, proyeksi penurunan harga yang disampaikan HSBC dan UBS membebani kenaikan saat ini.
Untuk kontrak pengiriman bulan Juni, harga emas berakhir naik $13.80 atau naik 1% berakhir di harga $1,467.40 per ons di bursa Comex – NYMEX. Dalam delapan sesi perdagangan saat ini, harga emas naik enam kali. Naiknya harga emas saat ini merupakan pergerakan harga yang berbalik arah dari jatuhnya harga emas di perdagangan Jumat sebesar $8.40. Pun demikian pada minggu lalu, masih mampu mencatat kenaikan sebesar lebih dari 4.2%, dalam lima minggu terakhir, ini pertama kalinya emas naik dalam sepekan.
Dorongan kenaikan ini seiring dengan isyarat bank-bank sentral melakukan kebijakan moneter yang lunak sebagaimana yang diharapkan pasar. Bahkan bank Sentral Eropa yang akan melakukan pertemuan awal bulan depan, diyakini akan menjalankan kebijakan ultra akomodatif. Selain ECB, The Fed dijadwalkan akan melakukan pertemuan minggu ini untuk membahas kebijakan moneternya.
Munculnya kebijakan moneter yang lunak ini akan mendorong inflasi. Emas sebagai asset pelindung investasi disaat inflasi tentu akan mendapat sentiment positif manakala terjadi kenaikan inflasi.
Data terkini AS menunjukkan angka belanja konsumen naik sebesar 0.2% selama bulan Maret, namun sedianya hal tersebut masih lebih rendah dari angka 0.7% dibulan Februari. Laju inflasi menurun sepanjang Februari. Angka inflasi masih lebih rendah dari ekspektasi pasar, hal ini menimbulkan spekulasi tersendiri apakah The Fed akan mengakhiri kebijakan moneter lunakknya, pasar akan mendapati arah yang lebih baik jika kebijakan moneter dari The Fed misalnya sudah diputsukan dalam pertemuan dua hari, Selasa dan Rabu ini.(@hqeem)
Sumber : www.financeroll.co.id

Senin, 29 April 2013

Ini Dia Negara Penimbun Devisa Emas Terbanyak, RI Peringkat Berapa?


1. Amerika Serikat
AS menjadi nomor wahid dalam urusan menimbun emas di cadangan devisanya. Negara pimpinan Barrack Obama ini memiliki cadangan devisa emas hingga 8.133,5 ton. Komponen emas dalam cadangan devisanya mencapai 75,1%. Sisanya, AS memegang cadangan devisa dalam bentuk mata uang termasuk mata uang IMF.

2. Jerman
Negara Eropa penguasa cadangan emas terbesar adalah Jerman. Memiliki 3.391,3 ton emas di bank sentralnya. Jerman memiliki 72,1% komponen emas dalam cadangan devisanya.

3. Italia
Negara Eropa lainnya yang memiliki cadangan devisa emas terbesar adalah Italia. Negara ini memiliki 2.451,8 ton emas di cadangan devisanya atau mencapai 71,3% dari total seluruh cadangan devisa yang dimilikinya.

4. Prancis
Prancis memiliki 2.435 ton emas di cadangan devisanya. Komponen cadangan devisa Prancis  69,5%-nya merupakan emas.

5. China
China sebagai pemilik cadangan devisa terbesar yaitu US$ 3,1975 triliun atau sekitar Rp 28.777 triliun, ternyata bukan pemegang cadangan devisa emas terbesar di dunia. Cadangan devisa China lebih banyak berbentuk mata uang dolar AS. Cadangan devisa emas di China mencapai 1.054,1 ton atau hanya 1,6% saja dari total cadangan devisa.

39. Indonesia
Berdasarkan laporan tahunan 2012, Bank Indonesia memiliki 73,1 ton emas. Namun di data World Gold Council per April 2013 ini cadangan devisa emas RI meningkat menjadi 75,9% atau sebesar 3,7% dari total cadangan devisa yang dimiliki RI. Indonesia berada di peringkat ke 39 dunia. BI sendiri mengakui, cadangan emas di Indonesia tak sebesar negara maju. Kepemiikan emas sebagai cadangan devisa sangat bergantung pada pola perolehan cadangan devisa dan kebutuhan negara dalam melakukan transaksi. Dijelaskan BI, cadangan devisa pada umumnya memiliki lima komponen utama. Yaitu dalam bentuk valuta asing, reserve position in the fund (RPF), Special Drawing Right (SDR/Mata Uang IMF), emas moneter dan tagihan lainnya.

Sumber : www.finance.detik.com

Jumat, 26 April 2013

Harga emas melonjak $40, emas siap memukul kembali


Financeroll – Harga emas melonjak hampir $40 per ons pada perdagangan hari Kamis (25/04) hingga mencapai kenaikan harga terbanyak sepanjang tahun ini. Naiknya harga emas saat ini dipicu kenaikan permintaan akan emas fisik dan prospek kebijakan ekonomi global serta melemahnya Dolar AS.
Hampir 50% kenaikan yang terjadi di hari Kamis ini telah melampui penurunan besar-besaran yang terjadi sebelumnya. Diperkirakan, harga emas akan bergerak dalam kisaran $1,455 hingga $1,485 bahkan bisa menembus hingga $1,522 per ons.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Juni berakhir naik $38.30, atau naik 2.7%, berakhir di harga $1,462 per ons di bursa Comex – NYMEX. Harga penutupan ini merupakan yang paling mahal semenjak 12 April silam. Fakta lainnya, kenaikan harga pada perdagangan hari ini merupakan yang paling besar secara prosentase sejak Juni silam dan terbesar sejak September atas satuan Dolar.
Kenaikan harga emas mendorong kenaikan harga komoditi logam lainnya, dimana Perak juga mengalami kenaikan harga. Untuk kontrak pengiriman bulan Mei, harga Perak naik sebesar 5.7%, atau $1.31, ke harga $24.14 per ons yang merupakan harga penutupan tertinggi dalam dua minggu ini.
Sebagaimana diketahui, bahwa harga emas anjlok besar-besaran di minggu kedua bulan April. Harga emas turun tajam mulai dari $1,560 hingga ke kisaran $1,320, dan saat ini tengah berbalik di area 50% nya. Harga emas dalam kontrak berjangka mencapai harga $1,564.90 pada 11 April sebelum terjadi kejatuhan besar-besaran di pasar dalam dua hari dan mendorong harga jatuh lebih dari $200 per ons.
Jatuhnya harga emas saat ini dipicu kepanikan pasar yang berdasarkan salah satunya atas spekulasi menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa di awal bulan ini. Salah satu isu adalah pemangkasan suku bunga Eropa oleh ECB disertai dengan prospek kebijakan AS. Kondisi ini semakin diperparah dengan data-data ekonomi AS dan Eropa sehari sebelumnya.
Pada perdagangan kemarin saja, harga emas naik $14.90 atau 1.1% setelah data ekonomi AS menyatakan pesanan barang tahan lama dari AS menurun, lebih jelek dari perkiraan angkanya.
Sumber :
www.kontan.co.id

Kamis, 25 April 2013

Perlahan-lahan, emas kembali mengarah ke US$ 1.500


SINGAPURA. Harga emas meneruskan reli pagi ini mulai mendaki perlahan-lahan menuju US$ 1.500 lagi. Harga sudah mencapai level terkuat sejak anjlok di 15 April lalu.

Pada pukul 10.30 WIB, harga emas spot di bursa Singapura naik 0,87% ke US$ 1.444,51. Sehari sebelumnya, harga emas juga ditutup naik 1,34%.

Harga kontrak emas di bursa Amerika juga melambung 1,45% ke US$ 1.444,40, melanjutkan penguatan di hari sebelumnya yang sebesar 1,06%.

Kenaikan harga emas ini terjadi berkat sejumlah kabar. Pertama, aksi sejumlah bank sentral memborong emas. Kemarin, IMF menyatakan bahwa Rusia dan Kazakhstan menambah cadangan emas di bulan Maret.

Kedua, transaksi emas yang kian aktif. Sejak 16 April, jumlah volume kontrak emas acuan di Bursa Emas Shanghai juga sudah mencapai empat kali lipat rata-rata volume hariannya di tahun lalu.

Ketiga, penjualan koin emas oleh U.S Mint yang mencapai jumlah terbanyak sejak Desember 2009.

Walaupun begitu, ada satu hal yang masih mengganjal. Jumlah kepemilikan emas dalam produk ETF sudah mendekati penurunan bulanan terbesar sejak produk ini dijual tahun 2004.

Tapi, emas tetap punya peluang. "Beberapa bank sentral akan memanfaatkan penurunan harga sebagai kesempatan untuk membeli seperti halnya pembeli emas fisik. PEnjualan ETF yang kemungkinan berlanjut di jangka pendek hanya membatasi harga," ujar Dominic Schnider, Head of Commodities Research unit wealth management UBS AG. 

Sepanjang tahun 2013, harga emas sudah tumbang 14%. Investor was-was, apakah reli harga emas yang sudah berjalan selama 12 tahun hingga tahun lalu bakal bertahan.

Sumber :
www.kontan.co.id

Rabu, 24 April 2013

Skenario kejatuhan harga Emas Terencana ?


Ada Joke yang dimulai dengan pertanyaan : ‘mengapa anjing suka mengibaskan ekornya ?’, jawabannya adalah ‘karena anjing lebih cerdas dari ekornya’. Kalau saja si ekor lebih cerdas dari anjingnya maka bisa jadi si ekorlah yang mengibaskan anjing – bukan sebaliknya. Perandaian ini yang kemudian dalam bahasa Inggris memunculkan idiom ‘Wag the Dog’ – si ekor yang mengibaskan anjingnya. Fenomena penurunan harga sangat tajam yang terjadi di pasar emas global dalam beberapa hari terakhir adalah fenomena yang mirip dengan ‘Wag the Dog’ ini.

Dalam bahasa Inggris idiom ‘Wag the Dog’ adalah untuk menggambarkan pengelabuan perhatian secara sengaja dari sesuatu yang besar dan nyata kearah sesuatu yang direkayasa dan tidak nyata.

Idiom tersebut bahkan diangkat menjadi sebuah film komedi terkenal di tahun 1997 dengan judul ‘Wag the Dog’. Film ini tentu saja fiksi tetapi nampaknya terinspirasi oleh beberapa kejadian sesungguhnya di Amerika dalam suatu era pemerintahan beberapa tahun sebelumnya. Diceritakan disitu bahwa bagaimana seorang incumbent president yang sedang akan mencalonkan kembali untuk periode kedua kalinya, melakukan segala cara untuk sekedar memperbaiki namanya yang telah rusak oleh skandal perempuan.

Agar perhatian publik beralih dari skandal yang dialaminya, sang presiden menunjuk team khusus untuk membuat serangkaian berita yang dapat mengalihkan perhatian publik. Lebih dari itu berita ini harus bisa membalik arah membuat sang incumbent president menjadi pahlawan bagi negerinya.

Maka team khusus tersebut mendekati seorang produser di Hollywood untuk memalsukan sebuah perang. Dipilihlah negeri kecil yang jauh antah berantah sebagai musuhnya – yaitu Albania. Dibuatlah alasan perang dadakan ini bahwa Albania seolah menjadi sarang teroris sehingga perlu diserang secara tiba-tiba.

Tetapi perang, kejadiannya, tokoh-tokoh-nya semua rekaan Hollywood dan dibuat di dalam sebuah studio film. Ketika film ‘berita perang’ ini kemudian didistribusikan di media masa, semua media memuatnya lengkap dengan berbagai bumbu-bumbu seolah kejadian perang tersebut bener-bener nyata,  dan publik-pun mempercayainya.

Message-nya adalah, bahkan ‘sebuah perang’ bisa dibuat dalam studio dan cukup untuk membalik arah dari tokoh yang sebenarnya tidak lagi layak pilih karena kelakuannya, tiba-tiba berubah menjadi pahlawan nasional yang layak untuk memimpin negeri. Sebuah cerita reka-an yang mampu menggerakkan publik utuk memilih presiden – yang sesungguhnya sudah tidak lagi layak memimpin.

Lantas apa kaitannya cerita ‘Wag the Dog’ tersebut dengan runyamnya harga emas beberapa hari terakhir ?. Coba seandainya Anda merem dan menutup telinga. Tidak melihat/membaca berita dan tidak pula mendengarnya melalui radio. Kemudian di hadapan Anda disajikan fakta yang sesungguhnya yaitu sebongkah emas fisik dan segepok uang kertas Dollar. Mana yang Anda pilih ?, hampir pasti kebanyakan orang akan memilih emas.

Tetapi sekarang buka mata dan telinga Anda, baca seluruh berita dan analisa. Kemudian disajikan kembali kepada Anda sebongkah emas fisik dan segepok uang kertas Dollar. Maka untuk saat ini mungkin pilihan Anda akan berubah, Dollar akan mengkin menjadi pilihan Anda saat ini. Mengapa ?

Karena somewhere di luar sana ada yang lagi membuat ‘film perang di dalam studio’ – ada yang lagi membuat ‘Wag the Dog’. Segelintir pemain yang membuat skenario kejatuhan harga emas dunia untuk kepentingan mereka – menutupi kondisi ekonomi dan moneter dunia yang sesungguhnya. Dan sayangnya ketika ‘film dari studio’ ini diputar – seluruh pasar mempercayainya – sehingga harga emas bener-bener jatuh !.

‘Film dari studio’ ini bercerita tentang dihentikannya Quantitative Easing dari the Fed-nya Amerika, tentang Cyprus yang harus menjual cadangan emas negerinya untuk bisa sekedar survive dari keterpurukannya, negeri-negeri lain yang seolah akan harus mengikuti jejak Cyprus untuk menjual cadangan emasnya dlsb.dlsb. semua ceritanya lengkap dan cukup untuk ‘Wag the Dog’ seluruh pasar emas dunia.

Tetapi apakah semua pemain pasar akan termakan propaganda tersebut ? Nampaknya tidak. Pemain sekaliber HSBC misalnya, di tengah kepanikan jual di pasar emas kemarin merilis pernyataan tentang posisinya bahwa emas tetap menjadi portfolio yang menarik untuk diversifikasi aset dan pelindung terhadap skenario inflasi tertentu.Terlepas dari jatuhnya harga emas ini, kami tidak akan meniadakan pentingnya emas dalam portfolio aset keseluruhan kami. Kami tetap mempertahankan 8 % posisi emas taktis di dalam alokasi aset kami” kata mereka di HSBC.

HSBC rupanya tidak ikut terkibaskan oleh skenario ‘Wag the Dog’-nya segelintir pemain yang ‘mengatur’ kejatuhan harga emas dunia ini. Dengan pandangan jernih pula, insyaAllah kita tidak akan  ikut 'terkibaskan' oleh skenario yang sama  - kita tahu siapa yang sesungguhnya layak memimpin dunia dalam jangka panjang - emaskah ? atau Dollar ?.

Sumber :
Dikutip langsung tanpa perubahan dari Artikel berjudul "Wag the Dog Harga Emas" Oleh Muhaimin Iqbal (www.geraidinar.com)

Selasa, 23 April 2013

Setelah aksi bargain hunting, emas kembali melorot


SINGAPURA. Harga emas kembali melorot setelah kemarin naik ke level terbaik sebulan karena investor berburu emas murah alias bargain hunting. Aliran dana masih keluar dari produk ETF berbasis emas sehingga melemahkan keyakinan investor akan logam mulia ini.

Investor tengah menantikan rilis data manufaktur China pagi ini. Data PMI dari HSBC tersebut akan memberi prediksi awal atas pertumbuhan China di kuartal kedua. Maklum, China adalah konsumen emas terbesar setelah India.

Harga emas spot terpangkas sebanyak US$ 4,63 ke US$ 1.420,51 pada pukul 07.21 WIB. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengiriman Juni turun US$ 1 ke US$ 1.420 per ons.

Sementara SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar dunia, menyatakan kepemilikan emasnya jatuh 1,63% ke 1.104,7 ton kemarin (22/4), dibandingkan kepemilikan Jumat pekan lalu.

Harga emas sudah terjun lebih dari 15% sepanjang tahun ini. Penurunan terbesarnya dalam dollar terjadi pada Senin pekan lalu.

Sumber :
www.kontan.co.id

Senin, 22 April 2013

Harga emas merambat naik setelah anjlok


JAKARTA. Harga emas kembali rebound berkat adanya aksi perburuan di harga murah di pasar. Penguatan harga emas juga dipicu naiknya permintaan emas dari India.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013 di Bursa Comex, Jumat (19/4), naik 0,22% menjadi US$ 1.395,6 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Namun, harga emas anjlok 10,62% dalam sepekan.
Akhir pekan lalu terjadi pembelian emas batangan dan koin besar-besaran di India, Hong Kong dan Amerika Serikat (AS). "Harga emas bereaksi terhadap permintaan emas fisik. Laporan dari perdagang ritel emas di Amerika Utara, Eropa dan Asia Pasifik menyebutkan, stok emas habis," kata Tim Gardiner,Managing Director TD Securities Inc kepada Bloomberg.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, pembelian besar-besaran terjadi karena harga sudah terlalu rendah. Nizar memperingatkan, rebound rentan karena pasar masih diliputi kecemasan mengenai rencana penjualan emas Siprus yang dikhawatirkan memicu penjualan cadangan emas negara-negara lain di Zona Euro.
Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures menambahkan, pembelian emas fisik sedikit membantu pergerakan harga. "Penguatan yang terjadi saat ini belum mengonfirmasi tren, ketidakjelasan informasi mengenai kebijakan penjualan emas Siprus menyebabkan pasar waspada," kata Ariana.
Sampai akhir pekan, Nizar memprediksi harga emas masih tertekan, dengan pergerakan US$ 1.375- US$ 1.437,50 per ons troi. Ariana memperkirakan, harga emas cenderung turun di kisaran US$ 1.369-US$ 1.458 per ons troi.
Walau harga emas global rontok 10,62% sepekan, harga emas batangan PT Aneka Tambang hanya turun 0,73%. Harga emas batangan ukuran satu gram dibanderol Rp 541.000. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, ANTAM selaku produsen mempunyai patokan tersendiri dalam menentukan harga emas batangan. Kiswoyo menambahkan, sebagai produsen emas, ANTM berhak menentukan tingkat harga yang sesuai keuntungan.
Perbedaan harga juga terlihat antara emas batangan ANTAM dengan emas batangan yang dijual di toko emas. Berdasarkan pantauan KONTAN, harga emas batangan di toko emas rata-rata Rp 490.000 per gram. 
Sumber :
www.kontan.co.id

Jumat, 19 April 2013

Harga emas di New York menanjak lagi

NEW YORK. Harga kontrak emas tadi malam (18/4) di New York masih menunjukkan pergerakan positif. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.52 wantu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,7% menjadi US$ 1.392,50 per troy ounce. 

Sebelumnya, pada 16 April, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.321,50 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak Januari 2011. 

Kondisi serupa juga terjadi pada harga kontrak emas untuk pengantaran cepat. Per pukul 15.01, harga kontrak emas ini naik 0,8% menjadi US$ 1.387,90 per troy ounce. 

Kenaikan harga emas terkait dengan adanya sinyal bahwa tingkat permintaan emas oleh investor dan konsumen rebound. 

Data yang dirilis China Gold Association menunjukkan, pada 15 April dan 16 April lalu, penjualan ritel emas melonjak tinggi. All India Gems & Jewellery Trade Federation mengungkapkan, tingkat permintaan emas mendaki ke level tertinggi tahun ini. 

"Permintaan fisik emas masih akan tetap tinggi," jelas senior commodity broker RJ O'Brien & Associates.

Sumber :
www.kontan.co.id

Kamis, 18 April 2013

Emas menyeret komoditas lain


JAKARTA. Harga komoditas melemah. Indikasi pelambatan ekonomi serta belum jelasnya arah pemulihan ekonomi zona Euro menekan harga komoditas utama dunia.
Emas merupakan komoditas paling tertekan di awal kuartal kedua tahun ini, dengan penurunan 13,71% sejak April 2013. Komoditas energi bergerak fluktuatif cenderung turun. Bagaimana prospek harga komoditas di kuartal II ini, berikut ulasannya:
  • Emas
Harga emas menurun paling tajam. Harga emas untuk pengiriman Juni 2013 di Comex sudah turun 13,71% sepanjang April hingga Rabu (17/4) di US$ 1.376 per ons troi. Harga emas anjlok 18,04% sejak akhir 2012.
Di awal kuartal II ini, harga emas secara mengejutkan terjun ke level terendah sejak tahun 2011. Rontoknya harga emas dipicu oleh informasi mengenai penjualan cadangan emas Siprus dalam upayanya memperbaiki ekonomi.
Penjualan emas ini membangkitkan kekhawatiran bahwa negara-negara Eropa lain akan memilih cara penjualan emas daripada meminta talangan. Jika cara ini yang akhirnya ditempuh, maka bisa dipastikan harga emas selama kuartal II-2013 semakin jatuh.
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri melihat, pergerakan emas ke depan akan dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral negara-negara Eropa dalam menyelesaikan krisis ekonomi. Selain itu, kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS) di kuartal II ini akan terus dipantau oleh pasar sebagai salah satu acuan pergerakan.
Ia memprediksi adanya tren penurunan harga emas hingga akhir kuartal kedua, dengan pergerakan antara US$ 1.200-US$ 1.500 per ons troi.
  • Minyak
Harga minyak di awal kuartal II ini juga terus turun. Harga minyak West Texas Intermediate ditutup pada harga US$ 97,23 per barel pada akhir kuartal pertama dan hingga kini turun 9,74% menjadi US$ 87,76 per barel.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures bilang, harga minyak bergerak fluktuatif ini karena ketidakseimbangan perekonomian di tiga wilayah, yaitu AS, Eropa dan China. Saat ekonomi AS membaik, ekonomi Eropa belum menemukan titik balik untuk pulih dari krisis finansial. Sedangkan, China yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia justru mencatat produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2013 di bawah ekspektasi.
Momentum peningkatan harga minyak di kuartal II-2013, kata Nizar akan bergantung pada kinerja perekonomian AS dan China. Eropa, yang masih fokus pada upaya pemulihan ekonomi, kemungkinan bisa menjadi batu sandungan bagi pergerakan harga minyak. "Tren bearish masih belum lepas dari pergerakan harga minyak," kata Nizar.
Sampai akhir kuartal II-2013, Nizar memprediksi, harga minyak cenderung tertekan, dengan pergerakan di kisaran US$ 85,00-US$ 95,00 per barel.
  • CPO
Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) untuk kontrak pengiriman Juli 2013 di Bursa Drivative Malaysia, Rabu (17/4) turun 4,69% menjadi RM 2.275 per metrik ton, dibanding harga akhir Maret. Pergerakan harga CPO di awal kuartal II-2013 semakin menegaskan sinyal bearish yang cukup kuat.
PDB China menunjukkan indikasi perlambatan ekonomi, yang memicu kekhawatiran turunnya permintaan CPO ke depan. China merupakan salah satu konsumen CPO terbesar di dunia selain India.
Adanya perlambatan ekonomi global kemungkinan besar akan memaksa sejumlah negara untuk mengetatkan anggaran. Turunnya harga minyak mentah di awal kuartal II-2013 juga praktis bisa menekan harga CPO, terutama untuk permintaan biofuel, sebagai produk turunan CPO.
Sampai akhir kuartal II-2013, Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures memperkirakan, harga CPO masih akan turun, dengan pergerakan berada di kisaran RM 2.300-RM 2.316 per metrik ton.
  • Batubara
Pergerakan harga batubara juga fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas di awal kuartal II-2013. Selasa (16/4), harga batubara untuk pengiriman Mei di ICE Futures sebesar US$ 87,70, turun 0,34% dibandingkan harga sehari sebelumnya.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures mengatakan, harga batubara pada kuartal kedua semakin tertekan karena rilis data ekonomi sejak awal bulan lebih banyak menimbulkan sentimen negatif. Rilis data ekonomi AS dan China yang diharapkan bisa menopang harga batubara, ternyata malah menunjukkan hasil yang negatif dan memicu spekulasi perlambatan ekonomi di kedua negara.
Sampai akhir kuartal II-2013, Suluh memperkirakan, harga batubara masih akan terus turun, dengan pergerakan berada di kisaran US$ 80-US$ 90 per metrik ton.
Sumber :
www.kontan.co.id

Selasa, 16 April 2013

Harga Emas Dalam Perspektif Jangka Panjang


Semalam harga emas turun tajam – paling tajam sejak saya mulai mengamati langsung pergerakan harga emas dunia lima tahun terakhir. Dalam situasi seperti ini, pasti banyak pertanyaan dari masyarakat pengguna emas atau Dinar. Ada apa sebenarnya ?, apa yang harus dilakukan ? kemana arah selanjutnya ? dlsb. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan lebih mudah dijawab bila kita lihat harga emas ini dalam perpektif jangka panjang dan dalam perspektif ekonomi yang lebih luas.


Sumber : BPS, IDX, Kitco & GeraiDinar

Saya akan gunakan data dua puluh tahun terakhir dan belajar juga dari luar pasar emas, yaitu dengan saudara-nya yang mirip - pasar saham. Untuk era modern ini pasar saham lebih mateng dari pasar emas karena para pemainnya adalah korporasi-korporasi besar dunia. Bila di Indonesia ya perusahaan-perusahaan besar Indonesia.
Selama dua puluh tahun terakhir, setidaknya saya melihat tiga kali penurunan besar di pasar saham yaitu selama krisis 1997-1998 (turun 38%), krisis di awal reformasi tahun 2000 (turun 42%) dan terakhir pengaruh krisis finansial global tahun 2008 (turun 51%).
Pada periode yang sama, harga emas atau dalam hal ini saya setarakan Dinar mengalami dua kali penurunan besar yaitu tahun 1999 (turun 27%) dan yang sekarang sedang terjadi (sudah turun 14% dari harga tertingginya 2011).

Apa Penyebabnya ?
Kenaikan harga saham mestinya sejalan dengan pertumbuhan perusahaan-peusahaan yang tercatat di bursa saham. Karena yang tercatat di bursa saham umumnya perusahaan-perusahaan besar yang memegang peran penting pada ekonomi suatu negara, maka pertumbuhan bursa saham mestinya juga seiring dengan pertumbuhan ekonomi negeri yang bersangkutan.
Bila pertumbuhan ekonomi rata-rata misalnya 6 %, tetapi Index Harga Saham Gabungan melonjak jauh di atas angka ini, maka bisa jadi kenaikan ini bukan karena faktor fundamental – tetapi lebih karena faktor sentimen pasar yang dengan mudah akan terkoreksi bila sentimen tersebut berbalik arah. Itulah umumnya yang terjadi pada setiap penurunan besar di bursa saham yang tercermin dalam grafik tersebut di atas.
Bila saham mestinya seiring dengan pertumbuhan ekonomi, tidak demikian dengan harga emas. Emas berada di pasar komoditi dan emas juga merupakan cermin dari harga barang-barang. Oleh karenanya kenaikan harga emas, seharusnya mencerminkan kenaikan harga barang-barang pada umumnya. Atau dengan kata lain kenaikan harga emas mestinya sejalan dengan inflasi.
Bila kita asumsikan inflasi rata-rata itu juga hanya 6 %, maka kenaikan harga emas yang terlalu tinggi  - seperti yang sempat mencapai kenaikan 53 % dari 2010 ke 2011- bukan merupakan kenaikan yang didukung oleh faktor fundamental yang wajar. Pendorongnya lebih banyak karena faktor sentimen pasar.
Dalam hal harga emas sentimen pasar yang melonjakkan harga emas itu adalah kebijakan Quantitaive Easing (QE) dari the Fed-nya Amerika Serikat. Kebijakan QE 1 yang dilakukan Amerika tahun 2008 membuat harga emas melonjak 33 % di tahun 2008, QE 2 yang dilakukan tahun 2010 membuat harga emas melonjak 53 % di tahun 2011. QE 3 di tahun 2012 belum sempat mengangkat pasar ketika isu dihentikannya program QE mulai merebak di pasar.
Sebagaimana sentimen QE melonjakkan harga emas selama 2008- 2011, maka ketika sentimen QE ini menghilang, harga emas seperti roket yang terhempas jatuh karena hilangnya daya dorong - itulah yang terjadi saat ini di pasar emas dunia tidak terkecuali Indonesia !

Lantas Apa Yang Perlu Kita Lakukan ?
Lagi-lagi kita bisa belajar dari saudara tua pasar emas yaitu pasar saham. Para pemain baru – yang umumnya individu – di pasar saham, mereka panik ketika harga saham jatuh. Dalam kondisi ini mereka justru menjual saham dan meninggalkan pasar saham, mereka inilah yang paling merugi karena yang tadinya baru potential loss (ketika harga saham jatuh) diubah menjadi actual loss (ketika saham dijual pada saat harga jatuh).
Pemain-pemain yang bersifat long term – umumnya perusahaan-perusahaan yang memiliki track record panjang di bursa saham – mereka mencatat dan memperhitungkan potential loss ini – tetapi mereka tidak meng-actual-kan loss-nya karena mereka tidak menjual ketika harga saham jatuh. Karena perpektifnya yang lebih jauh, mereka-mereka inilah yang diuntungkan ketika terjadi rebound di pasar saham seperti yang terjadi dalam 5 tahun terakhir – sejak kejatuhannya di tahun 2008.
Maka demikian pula yang bisa dilakukan oleh para pengguna emas atau Dinar. Penurunan yang significant sekarang tentu menjadi potential loss bagi emas atau Dinar Anda (terutama yang membelinya ketika harga tinggi di tahun 2011 dan sesudahnya), tetapi potential loss ini baru akan menjadi kerugian yang sesungguhnya – actual loss – bila Anda menjual selagi harga emas rendah seperti sekarang ini.
Bila Anda bertahan sekarang untuk perspektif jangka panjang, maka ketika harga emas rebound – InsyaAllah Anda pula yang akan diuntungkan.

Apakah Harga Emas Masih Akan Turun Terus ?
Untuk jangka pendek kemungkinan itu tentu ada karena seperti roket yang kehilangan daya dorong tersebut di atas. Namun sama dengan harga saham yang jatuh berkali-kali-pun tetap bisa bangkit kembali karena sejauh ekonomi suatu negara tetap tumbuh, harga saham mestinya juga tetap bisa tumbuh (kembali) – sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Demikian halnya dengan harga emas, sejauh inflasi atau kenaikan umum harga barang-barang masih terjadi di suatu negeri – maka emas tidak terkecuali, dia akan ikut naik sejalan dengan inflasi itu.
Meskipun saya gunakan pembelajaran dengan harga saham untuk memahami penurunan harga emas kali ini, tidak berarti lantas saya menganjurkan investasi saham dan produk-produk turunannya meskipun sekarang lagi sangat menggiurkan hasilnya. Karena bila koreksi itu terjadi seperti yang pernah terjadi 3 kali dalam dua dasawarsa terakhir, maka koreksi itu akan menyakitkan – sebagaimana yang kita alami kini untuk koreksi harga emas.
Tetapi apakah emas lebih baik ?, mungkin ini subjektif tetapi agar tidak subjektif silahkan perhatikan kinerja keduanya di grafik tersebut di atas – dan Anda bisa tarik kesimpulan Anda sendiri. Saya tidak pernah mengatakan bahwa investasi emas itu adalah investasi terbaik, karena emas bukan instrumen investasi yang sesungguhnya – emas lebih merupakan instrumen untuk mempertahankan nilai.

Lantas Apakah Investasi Terbaik Itu ?
Yang terbaik adalah investasi yang tidak hanya berorientasi untung rugi, yang tidak terbatas pada penciptaan nilai (value creation) , yang terbaik adalah investasi yang membawa misi dan membangun nilai-nilai. Seperti apa bentuk konkritnya ?.
Bayangkan kalau Anda berinvestasi pada lahan, kemudian di atas lahan tersebut Anda tanami dengan tanaman pangan yang akan dibutuhkan untuk umat sekarang dan yang akan datang. Setiap Anda datangi lahan tersebut dan menyirami tanaman diatasnya, Anda niatkan untuk memberi makan di hari kelaparan – memberi makan bagi dunia. Maka seperti inilah investasi terbaik itu, jenisnya bisa sangat banyak dan ada di berbagai bidang – tidak harus pertanian.
Intinya adalah sektor riil yang menciptakan lapangan kerja, meng-create produk, memberi solusi atas masalah yang ada di masyarakat, memenuhi segala kebutuhan manusia di jaman ini dan nanti. InsyaAllah.

Sumber :
Ditulis oleh Muhaimin Iqbal (www.geraidinar.com)

Jumat, 12 April 2013

Investor mulai mengurangi kepemilikan emas, sebagai tanda pemulihan ekonomi AS


Financeroll~Emas menuju penurunan mingguan ketiga setelah beberapa investor mengurangi kepemilikan logam sebagai tanda-tanda pemulihan ekonomi AS mendapatkan momentum mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve untuk stimulus.
Emas untuk pengiriman segera diperdagangkan pada $ 1,560.05 per ounce di Singapura dari $ 1,561.45 kemarin, ketika jatuh ke satu minggu rendah $ 1,553.65. Holdings di SPDR Gold Trust, menyusut menjadi 1,181.42 metrik ton kemarin, setidaknya sejak Mei 2010. Aset telah menurun 12,5 persen pada 2013 karena prospek untuk pemulihan mengirim saham AS ke rekor tertinggi.
Data kemarin menunjukkan klaim pengangguran AS turun lebih dari perkiraan pada pekan hingga 6 April. Beberapa pejabat Fed mengatakan bahwa bank sentral harus mulai meruncingkan program quantitative easing-akhir tahun ini dan menghentikannya pada akhir tahun, menurut risalah pertemuan mereka Maret, dirilis minggu ini.
Reli Gold yang dikupas oleh perkiraan klaim pengangguran AS , telah dirusak oleh kekuatan ekuitas. Bullion dapat melayang ke samping jangka pendek.
Emas untuk pengiriman Juni turun 0,3 persen menjadi $ 1.560 per ounce di Comex di New York, ditetapkan untuk penurunan mingguan ketiga.
Pertemuan Fed diadakan sebelum laporan minggu lalu yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan adalah yang paling lambat dalam sembilan bulan Maret. Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan awal pekan ini bahwa kondisi ekonomi AS telah sesuai, mengirimkan harga untuk satu minggu tertinggi pada 9 April.
Kas perak sedikit berubah pada $ 27,65 per ounce, naik 1,2 persen minggu ini untuk keuntungan pertama dalam lima minggu.
Spot platinum melemah 0,4 persen menjadi $ 1.527 per ounce, turun 0,7 persen minggu ini menurun kelima mingguan, kemerosotan terpanjang sejak Agustus. Palladium kehilangan 0,2 persen menjadi $ 729,40 per ounce, ditetapkan untuk kenaikan mingguan.
Sumber :
www.financeroll.co.id

Kamis, 11 April 2013

Setelah turun dalam, kini, emas alami fluktuasi


SINGAPURA. Harga kontrak emas mengalami fluktuasi mendekati level terendah dalam sepekan terakhir pada transaksi hari ini (11/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.51 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,1% menjadi US$ 1.560,75 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama menurun 0,3% menjadi US$ 1.553,65 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 5 April lalu. 

Kemarin, harga emas jatuh 1,7%, yang merupakan penurunan terbesar sejak 20 Februari lalu. 

Harga kontrak emas untuk pengantaran Juni tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.560,30 per troy ounce di Comex, New York setelah ditutup turun 1,8% kemarin.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga emas berfluktuasi. Salah satunya, harga emas yang terbilang murah menyebabkan investor kembali memburu emas. Di sisi lain, sejumlah investor memilih untuk mengurangi kepemilikan emas mereka seiring spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menghentikan program stimulus. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam hasil rekapan pertemuan the Federal Reserve bulan Maret lalu diketahui, sejumlah anggota the Fed menyarankan agar program pembelian obligasi dihentikan secara bertahap pada tahun ini. Sementara, kepemilikan emas investor pada SPDR Gold Trust yang kemarin mencatatkan penurunan menjadi 1.183,53 metrik ton, level terendah sejak Mei 2010 lalu.

"Sentimen negatif terhadap emas terus berlanjut. Data terakhir dari SPDR Gold Trust menunjukkan kepemilikan emas semakin menurun," jelas Mark Pervan, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. 

Sumber :
www.kontan.co.id

Selasa, 09 April 2013

Keperkasaan dollar memudarkan pesona si kuning


NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York tadi malam (8/4) mengalami penurunan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.38 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun 0,2% menjadi US$ 1.572,50 per troy ounce di Comex New York.

Dengan demikian, harga emas sudah mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut. Salah satu pemicunya adalah penguatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia sehingga memudarkan pesona si kuning sebagai investasi alternatif. 

Sekadar informasi, indeks Dollar AS sudah naik sebesar 3,7% di sepanjang tahun ini. Sementara, harga emas sudah anjlok 6,2%. 

Sentimen lain yang juga menekan pergerakan harga emas yaitu kepemilikan investor emas pada SPDR Gold Trust, yang turun 0,9 metrik ton menjadi 1.205,31 ton pada 5 April lalu. Ini merupakan level terendah sejak Juni 2011 lalu.

"Keluarnya dana dari exchange traded products (ETP) emas masih menjadi faktor utama yang menekan harga emas," jelas tim analis Barclays Plc, termasuk Suki Cooper. 

Sementara itu, harga kontrak perak untuk pengantaran Mei turun 0,3% menjadi US$ 27,138 per troy ounce di Comex. Harga si putih mengkilap ini sudah tergerus hingga 10% di sepanjang 2013.

Sumber :
www.kontan.co.id

Jumat, 05 April 2013

Emas merosot lagi, kian dekat ke fase bearish


NEW YORK. Harga emas jatuh untuk hari keempat berturut-turut. Investor memangkas kepemilikan aset emas mereka di tengah harapan pemulihan ekonomi global. Emas terancam memasuki masa bearish pertama kalinya sejak tahun 2008.

Emas untuk pengiriman segera sempat merosot 0,2% ke 1.551,05 per ons pagi ini. Kemarin, harga menyentuh US$ 1.540,29, titik terlemah sejak 30 Mei 2012. 

Harga emas sudah tumbang 18,2% dari rekor penutupan terbaiknya di harga US$ 1.900,23 pada September 2011. 

Penurunan harga emas sebanyak 20% biasanya menjadi definisi emas memasuki pasar bearish. Ini terjadi terakhir kalinya pada 2008 silam.

Kepemilikan emas pada produk ETP berbasis emas turun 7,5% tahun ini ke level terendah sejaK Agustus 2012. Kemarin, ETP emas mencapai 2.435,35 metriks ton.

"Jika sudah ada momentum investor keluar dari ETP, harga emas harus berjuang di beberapa sesi yang akan datang sampai katalis baru muncul," uajr riset Barclays Plc kemarin. 

Sebaliknya, bursa saham Amerika Serikat memasuki masa bullish untuk tahun kelima pada bulan lalu, Indeks S&P 500 sudah dua kali lipat level terbawah di 2009.

"Kelihatannya ada rasa kepuasan atas gambaran ekonomi dunia saat ini. Ada pandangan yang melihat perburuan emas sudah selesai, keluarlah dari emas dan mulai taruh dana di bursa saham," kata Gavin Wendt, Direktur Mine Life Pty.

Harga emas untuk pengiriman Juni tak berubah di US$ 1.552 per ons di bursa Comex New York. Harga jatuh ke US$ 1,539,40 semalam. Ini merupakan harga kontrak emas terendah sejak 30 Mei.

Sumber :
www.kontan.co.id

Kamis, 04 April 2013

Waspada, harga emas mendekati fase bearish!


MELBOURNE. Harga emas dunia kembali mencatatkan penurunan untuk hari ketiga, Kamis (4/4). Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, pagi ini, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,6% menjadi US$ 1.548,12 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 1 Juni lalu. Pada pukul 09.02 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.550,70 per troy ounce. 

Kemarin (3/4), harga kontrak emas anjlok 1,1% menyusul aksi jual yang melanda pasar komoditas dunia, mulai dari tembaga, bijih besi, hingga minyak.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.552,80 per troy ounce di Comex New York setelah anjlok 3% dalam dua hari terakhir. 

Penurunan kali ini semakin mengantarkan emas mendekati fase pasar bearish. Salah satu pemicunya yakni investor memilih untuk melepas kepemilikannya terhadap si kuning. Asal tahu saja, kepemilikan emas dalam exchange traded products kemarin berada di posisi 2.437,38 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Agustus lalu. 

"Momentum yang ada sekarang menyebabkan harga emas masih akan diperdagangkan di level murah. Investor memilih untuk keluar dari emas dan masuk ke pasar saham," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin. 

Argumen Barratt memang dapat dibuktikan dengan melihat pergerakan pasar saham global. Salah satunya yakni indeks Standard & Poor's 500 yang menanjak ke rekor tertingginya pada 2 April lalu. 

Jika dihitung, sepanjang kuartal I 2013, indeks acuan bursa AS tersebut mencatatkan kenaikan sebesar 10%. Sementara, pada periode yang sama, harga emas merosot 4,6%.

Sumber :
www.kontan.co.id

Rabu, 03 April 2013

Harga si kuning di pasar Asia masih terhempas


SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia kembali terhempas di pasar Asia. Bahkan penurunannya merupakan yang terbesar dalam tiga pekan terakhir. 

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,8% menjadi US$ 1.563,68 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 8 Maret lalu. Pada pukul 11.43 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.567,24 per troy ounce. 

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun sebesar 0,5% menjadi US$ 1.568 per troy ounce di Comex, New York. 

Penurunan harga emas dipicu oleh pemangkasan kepemilikan emas oleh investor setelah dollar perkasa terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Penguatan dollar sendiri dipicu oleh data ekonomi AS yang semakin membaik. 

"Pelaku pasar yang optimistis mengenai perekonomian AS akan menilai belum ada kepentingan mendesak untuk menggenggam emas," jelas Deigo Parrilla, chief investment officer Nareco Advisors Pte. 

Catatan saja, harga emas sudah merosot 6,5% di sepanjang tahun ini. 

Societe Generale mengestimasi, harga emas akan turun menjadi US$ 1.375 per troy ounce pada Desember mendatang dengan rata-rata harga emas di posisi US$ 1.500 per troy ounce. Sementara, untuk harga rata-rata emas di 2014, Societe mematoknya di angka US$ 1.400.

Sumber :
www.kontan.co.id

Selasa, 02 April 2013

Harga emas berakhir naik, kembali diatas $1,600


Financeroll – Naiknya harga emas diawal perdagangan minggu ini sebagai akibat data ekonomi AS yang menyatakan sector manufaktur mengalami pelemahan.
Harga emas berakhir naik dalam perdagangan Senin (01/04) diatas $1,600 per ons setelah pasar menemukan pijakannya dengan data ekonomi AS yang secara mengejutkan nyatakan sector manufaktur AS melemah lebih buruk dari perkiraan awal pasar, akibatnya Emas kembali dipilih investor sebagai asset pengaman investasi, safe haven.
Untuk kontrak pengiriman emas bulan Juni, harga emas berakhir naik $5.20 atau naik sebesar 0.3%, ke harga $1,600.90 per ons di bursa Comex – New York Mercantile Exchange. Harga emas selama bulan Maret mengalami kenaikan sebesar 1.1% namun kuartal ini mengalami penurunan sebesar 4.8% untuk pertama kalinya.
Data ekonomi AS menyatakan bahwa penjualan dan produksi manufaktur AS melemah di bulan Maret, turun ke angka 51.3% dari sebelumnya di angka 54.2% pada bulan Februari demikian data yang diterbitkan oleh Institute for Supply Management (ISM). Perkiraan pasar hanya akan tetap angkanya.
Kedepannya, harga emas nampaknya akan berusaha mencari pijakan yang lebih kokoh lagi agar bisa bertahan dan menguat harganya, setidaknya pondasi di harga $1,600 ini akan dipertahankan hingga data ekonomi AS yang terbit Jumat besok, angka ketenaga kerjaan AS. Sebagaimana diketahui, bahwa sector ini sangat penting pengaruhnya dan signifikan sebagai sentiment penggerak pasar pula. Target angka pengangguran AS sebesar 6.5% bukanlah sesuatu yang mudah pula bagi AS untuk mencapainya sebagai amanat dari hasil Sidang Komisi Pasar Bebas, FOMC dari Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang menjalankan kebijakan kuantitatif saat ini.
Naiknya harga emas pada perdagangan awal minggu ini juga didorong oleh sentiment melemahnya Dolar AS dimana indek Dolar menurun ke 82.746 dari sebelumnya di 82.998., mskipun dalam kuartal ini Indek Dolar AS naik 4%. Menguatnya Dolar AS akhir-akhir ini sering berkenaan dengan isu pemberikan dana bantuan ke Siprus serta kebijakan Jepang yang juga melakukan kebijakan kuantitatif. Akibatnya harga emas diyakini masih akan bertahan diatas harga $1,600.
Sentimen lain yang perlu mendapat perhatian adalah data aktifitas manufaktur Cina, dua jajak yang diterbitkan hari Senin menyatakan adanya kenaikan indek ini, meski sebagian pelaku pasar masih bersikap hati-hati dan menunggu kondisi yang lebih baik.
Sumber :
www.financeroll.co.id

Senin, 01 April 2013

Harga emas Antam turun Rp 3.000 dari pekan lalu


JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Senin (1/4) kembali turun dibanding harga akhir pekan lalu. 

Seperti dikutip dari situs Logam Mulia harga 1 gram (gr) emas  Antam sebesar Rp 554.000. Angka tersebut turun Rp 3.000 per gram dibanding pada harga Kamis (28/3) lalu Rp 557.000. Adapun harga emas batangan dalam pecahan lainnya yakni:
 
1 gram   : Rp 554.000
5 gram   : Rp 2.625.000
10 gram  : Rp 5.200.000
25 gram  : Rp 12.925.000
50 gram  : Rp 25.800.000
100 gram : Rp 51.550.000
250 gram : Rp 128.750.000

Sementara itu, harga pembelian kembali emas oleh pihak Antam (buyback) adalah Rp 494.000 per gram. Harga buyback tersebut juga turun Rp 3.000 per gram dari harga pekan lalu.

Sumber :
www.kontan.co.id