SINGAPURA. Emas kembali menjadi incaran investor pada transaksi pagi (20/2). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada transaksi pagi tadi, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,3% menjadi US$ 1.609,25 per troy ounce. Pada pukul 09.57 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.608,20 per troy ounce.
Kenaikan harga emas bukan tanpa alasan. Pelaku pasar berspekulasi, bank sentral AS akan terus melanjutkan program stimulus di tengah proses pemulihan ekonomi AS yang melambat dari prediksi.
Hal itu dibuktikan dari sejumlah data ekonomi AS yang baru saja dirilis. Salah satunya, tingkat kepercayaan pengembang properti AS yang mencatatkan penurunan pada Februari serta penurunan pada tingkat produksi. Meski demikian, ada pula data positif lain seperti penurunan angka klaim pengangguran AS pada bulan ini.
"Masalah yang dihadapi oleh perekonomian AS belum hilang dalam waktu dekat. Pelaku pasar tengah mencari tahu apakah perekonomian akan berdiri tegak dengan kedua belah kaki atau tidak. Mereka juga penasaran dengan langkah yang akan diambil the Fed," jelas Gavin Wendt, director Mine Life Pty di Sydney.
Catatan saja, the Federal Open Market Committee akan merilis hasil pertemuan mereka yang berlangsung pada 29-30 Januari lalu. Laporan tersebut diduga akan merilis secara detil pandangan setiap anggota the Fed mengenai waktu pelaksanaan penghentian program pembelian surat utang, yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing.
Sumber :
www.kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar