TORONTO. Harga emas diyakini akan kembali melojak menembus rekor baru
pada akhir tahun mendatang. Pendapat ini diungkapkan oleh Eric Sprott,
founder sekaligus chairman Sprott Inc yang berbasis di Kanada. Dirinya
beralasan, perlambatan ekonomi global disebabkan oleh jumlah utang yang
semakin membengkak.
"Saya tidak dapat membayangkan jika
permintaan emas menurun. Saya pribadi tidak melihat solusi dari
permasalahan yang tengah kita hadapi," jelas Sproot kepada Blooomberg.
Perusahaan
Sprott melakukan investasi pada emas, perak, dan saham-saham logam
mulia. Dia memprediksi, harga emas akan kembali naik seiring kebutuhan
investor yang mencari aset teraman. Di sisi lain, langkah pemerintah
untuk menggelontorkan stimulus akan meningkatkan inflasi.
"Saya
yakin harga emas akan mencetak rekor baru sebelum akhir tahun. Harga
emas sudah teruji pada pasar finansial sejak tahun 2000. Kita tidak bisa
lupakan hal tersebut," jelas Sprott, 67 tahun.
Catatan saja,
reli menembus rekor baru dapat diartikan bahwa harga emas akan naik
setidaknya 22% dari harga penurtupan kemarin (11/7) di Comex, New York.
Sekadar informasi, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun
0,3% menjadi US$ 1.575,70 per troy ounce.
Sayang, Sprott menolak
memberikan prediksi spesifik mengenai harga emas. Menurutnya, kenaikan
harga emas tak bisa didefinisikan karena sangat tergantung pada
keputusan penentu kebijakan.
Sebelumnya, sebagian besar prediksi
Sprott selalu akurat. Pada Mei 2011, misalnya, Sprott memprediksi harga
emas akan menembus US$ 2.000 pada tahun tersebut. Selain itu, pada
Maret 2008, dia mengatakan saham-saham perbankan akan kolaps.
Oleh : Barratut Taqiyyah - Bloomberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar