Prediksi Harga Emas 2014
Prediksi Harga Emas Dunia Tahun 2014
Prediksi Harga Emas
merupakan salah satu bahasan yang paling ditunggu-tunggu menjelang masa
pergantian tahun. Hal tersebut sangat lumrah karena para investor
memerlukan panduan atau arah agar investasi yang dilakukan dapat
berkinerja dengan optimal. Untuk prediksi harga emas 2014
ini penulis akan mengkombinasikan antara analisa dari Marketing manager
PT. ANTAM, Tbk, Bambang Wijanarko dan analisa pribadi penulis. Di awal
mari kita simak keseluruhan prediksi harga emas 2014 oleh Bambang Wijanarko dibawah ini :
Akhir-akhir
ini banyak yang menanyakan perihal penerawangan saya akan harga emas di
tahun 2014 nanti. Pertanyaan ini sebenarnya merupakan pertanyaan rutin
yang selalu ditanyakan setiap akhir tahun. Namun kali ini nuansanya agak
berbeda, karena kebanyakan pertanyaan tersebut dilontarkan dengan nada
yang sedikit ‘fals’ kalo kita ibaratkan sebuah lagu. Artinya kebanyakan
pertanyaan tersebut sebenarnya adalah pernyataan kegalauan sang penanya
mengenai prospek performance investasi emas di tahun 2014, kegalauan
yang sangat wajar apabila melihat performance emas di 2013 ini.
Lalu
bagaimana cara saya menjawab pertanyaan-pertanyaan ini ? Bagaimana cara
menjawab pertanyaan orang-orang yang sedang galau agar tidak bertambah
galau ?
Fungsi Emas : Instrumen investasi, safe haven atau lindung nilai ?
Saya
tidak punya latar belakang pendidikan sebagai sarjana ekonomi ataupun
keuangan. Ketika saya berbicara mengenai investasi emas tentunya bukan
berdasaran pendekatan akademis namun lebih kepada pengalaman saya
menggeluti dunia per-emas-an ini. Saya mulai melakukan investasi emas
pada pertengahan 2002, saat itu saya mengumpulkan emas untuk persiapan
menikah, harga emas masih di kisaran Rp 90ribuan/gram. Tujuan saya
mengumpulkan emas selain untuk persiapan mas kawin juga untuk persiapan
membeli rumah. Karena saya dan calon isteri waktu itu belum sepakat
mengenai lokasi rumah yang cocok maka saya berpikir untuk terlebih
dahulu mengkonversi tabungan saya di bank menjadi emas batangan. Hal
yang belakangan ini baru saya ketahui biasa disebut ‘hedging’ atau
‘lindung nilai’. Alhamdulillah, langkah yang saya ambil ini ternyata
sangat membantu saya ketika harus membayar DP rumah pada tahun 2006,
karena jika saya biarkan uang saya tetap ada di tabungan maka rumah
impian saya tentunya tidak akan terbeli karena harga rumah di2006 sudah
naik 2 kali lipat ketimbang harga di 2002, namun karena harga emas di
2006 juga naik menjadi Rp 180rban/gram maka saya tidak terbebani oleh
kenaikan harga rumah tersebut. Dari pengalaman inilah keyakinan saya
akan manfaat emas semakin bertambah. Fungsi emas sebagai sarana untuk
lindung nilai sudah saya rasakan langsung, sehingga saya rutin
menyisihkan gaji bulanan saya untuk membeli emas batangan.
Tahun
demi tahun berlalu, pada tahun 2011, harga emas menembus angka Rp
500rb/gram, sesuatu hal yang sangat fantatastis bagi saya, karena nilai
simpanan emas saya menjadi berlipat-lipat. Hal ini jauh diatas
ekspektasi saya yang semula hanya berniat untuk melindungi harta saya
dari inflasi. Namun yang terjadi malah harta saya menjadi bertambah,
akhirnya saya melepas sebagian emas saya dan membeli sebidang kapling
kosong di belakang rumah saya. Sekali lagi saya merasakan pengalaman
Indah menyimpan emas yang ternyata bisa berkembang nilainya. Dari
sinilah saya menyadari bahwa selain untuk melindungi dari inflasi
ternyata emas pada pengalaman saya yang kedua ini berfungsi sebagai
instrument investasi, dikatakan demikian karena nilainya saat itu
bertambah berlipat ganda melampaui angka inflasi.
Euforia kenaikan harga emas dunia, safe haven dan munculnya para spekulan
Euforia
kenaikan harga emas di 2011 membuat masyarakat awam berbondong-bondong
membeli emas, sesuatu hal yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Di
kantor tempat saya bekerja, antrian masyarakat yang membeli emas bak
antrian pembagian sembako di pasar murah. Saat itu saya dan beberapa
teman hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala melihat perilaku ini,
rupanya masyarakat Indonesia ketika harga emas meroket justru
berbondong-bondong membeli. Jujur saja kami di kantor senang sekali
melihat barang dagangan kami laku dan habis dalam sekejap. Namun sambil
bertanya juga, kenapa ya tidak dari dulu seperti ini, kenapa tidak tahun
2002 ? 2006? Kenapa 2011? Apakah mereka paham manfaat membeli emas itu
sesungguhnya untuk apa ? atau hanya ikut-ikutan saja ?
Tahun
2011 merupakan tahun krisis moneter di benua biru, setelah ekonomi
Yunani ambruk, Portugal menyusul,Spanyol dan Italy juga mengalami badai
krisis yang hampir sama. Pertumbuhan ekonomi menjadi terhenti. Amerika
Serikat yang sebelumnya juga sudah lebih dulu diterpa krisis semenjak
2008 memberi stimulus membanjiri pasar dengan gelontoran USD untuk
pembelian obilgasi atau yang dikenal dengan kebijakan Quantitative
Easing. Tercatat beberapa kali Amerika Serikat melakukan ini dalam kurun
waktu 2008-2012 yang semuanya berimbas pada meroketnya harga emas
dunia.
Mengapa
harga emas dunia menjadi meroket? Jawabannya sederhana, karena
pertumbuhan ekonomi mandek, semua investor melarikan dananya dari sektor
riil ke emas. Akibatnya permintaan emas membludak, baik itu physical
gold bullion maupun paper gold melalui ETF. Puncak harga emas dunia
terjadi pada 2011. Kondisi berbondong-bondongnya investor melarikan
dananya dari sektor riil ke emas inilah yang dikenal dengan istilah safe
haven, dimana emas berfungsi sebagai tempat berlabuhnya dana investor
yang merasa lebih aman dan nyaman menyimpan emas dibanding portofolio
lain yang beresiko turun nilainya karena ketidakpastian ekonomi.
Seiring
meroketnya harga emas dalam waktu singkat, di Indonesia bermunculan
beragam program investasi yang ‘berbau’ emas. Hampir semua memberikan
iming-iming return yang besar sambil menyajikan chart kenaikan grafik
emas dalam 3-5 tahun terakhir. Namun sedikit yang memberikan informasi
yang benar mengenai fungsi emas yang sebenarnya, sehingga banyak
masyarakat yang membeli tanpa tahu manfaat sebenarnya dari emas dan
resikonya, mereka membeli hanya tergiur janji return yang besar dalam
waktu singkat. Lahirlah spekulan-spekulan emas, mereka memaksakan diri
membeli emas walaupun sebenarnya dananya terbatas atau bahkan tidak ada
dana sekalipun sehingga mereka meminjam dana dengan bunga tertentu
berharap harga emas naik lebih tinggi dari bunganya dalam tenor waktu
yang sama.
Penghentian QE, pertumbuhan ekonomi dan kembalinya fungsi emas sebagai hedge again inflation
Tahun
2013 merupakan tahun yang muram bagi para spekulan emas, alih-alih
mendapat keuntungan, harga emas malah turun 27 % dalam USD dan 9 % dalam
Rupiah. Apa yang sebenarnya terjadi ? Lagi-lagi jawabannya sepele,
seluruh investor yang pada tahun 2009-2010 ramai melarikan dananya ke
emas, kali ini berbalik menjual seluruh emasnya untuk kembali ke sektor
riil di Amerika Serikat. Seiiring dengan perbaikan ekonomi di Amerika
Serikat yang diindikasikan dengan meningkatnya indeks konsumsi dan
menurunnya angka pengangguran, kepercayaan investor kepada sektor riil
mulai kembali. Hal serupa terjadi di dalam negeri, Rupiah dan IHSG pun
ikut tertekan akibat pelarian dana asing yang ditarik untuk ditanamkan
kembali ke sector rill di Amerika Serikat sana.
Saat
ini harga emas berada di level USD 1200an/toz, atau level yang kurang
lebih sama dengan kondisi di tahun 2009. Yaitu tahun-tahun awal
dilakukannya QE.
Apa
artinya ? Artinya saat ini harga emas sudah kembali ke levelnya yang
wajar. Terlepas dari naik-turunnya nilai tukar USD-IDR, harga emas dunia
saat ini merefleksikan nilai yang wajar
Dengan
membaiknya perekonomian dunia, konsumsi barang dan jasa akan kembali
tumbuh dan secara alami inflasi akan kembali terjadi. Emas akan kembali
menjalankan fungsinya sebagai hedge again inflation atau sarana untuk
memproteksi nilai kekayaan kita dari gerusan inflasi.
Jadi kembali ke hal mendasar yang mengawali ditulisnya artikel ini yaitu pertanyaan mengenai prediksi harga emas 2014.
Menurut
saya harga emas di akhir tahun 2013 ini sangat baik sebagai starting
point untuk mengawali harga emas di 2014. Level USD 1200an/toz sangat
ideal. Secara fundamental, harga ini sudah merupakan floor price yang
terbentuk dari respons pasar sepanjang tahun terhadap penghentian
stimulus dan perbaikan ekonomi AS. Dari sisi supply-demand, penambahan
supply emas baru dari penambangan diperkirakan akan terus menurun
seiring dengan makin menipisnya margin para penambang, banyak penambang
emas akan menunda project baru. Total cost rata-rata penambang emas
tahun 2013 ini berkisar di level USD 1000-1200/toz. Sementara permintaan
emas dunia diperkirakan akan tumbuh terutama permintaan jewelry yang
dipicu oleh daya beli masyarakat yang kembali bergairah seiring
pertumbuhan ekonomi dunia dan juga harga yang berada di kisaran USD 1200
– 1400/toz merupakan harga yang sangat menarik untuk kembali mengoleksi
perhiasan emas. Menarik pula untuk ditunggu kebijakan baru dari
pemerintah India terkait impor emas. Tahun 2013 nilai impor India turun
drastis dan posisinya sebagai konsumen emas terbesar di dunia digeser
oleh China. Impor turun akibat kebijakan penerapan pajak impor emas yang
sangat besar yang memang sengaja diterapkan untuk menekan defisit
neraca perdagangan negara tersebut. Tahun 2014 banyak pihak meramalkan
pemerintah India akan mulai melonggarkan impor emas seiring perbaikan
nilai tukar Rupee yang terjadi beberapa minggu terakhir ini.
Jadi,
bagi anda yang bukan spekulan, bagi anda yang paham betul arti dan
fungsi emas sebenarnya dalam tatanan ekonomi modern, tahun 2014
merupakan tahun yang baik untuk memulai kembali menambah portofolio
kepemilikan emas anda. Masa-masa sulit sudah berlalu dan emas telah
kembali menemukan jatidirinya sebagai sarana lindung nilai terhadap
inflasi.
Sependapat
dengan analisa yang diutarakan oleh Marketing manager PT. ANTAM,Tbk
Bambang Wijanarko di atas, setidaknya ada 2 alasan yang akan dikemukakan
penulis sebagai dasar prediksi harga emas 2014
dan mengapa tahun 2014-2015 adalah tahun yang tepat untuk menempatkan
kembali emas sebagai salah satu intrumen dalam portofolio investasi
investor. Berikut dua alasan yang dimaksud :
1. Korelasi linear antara hutang Amerika Serikat dengan harga emas
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya pada tulisan "Antara hutang Amerika Serikat dan harga emas"
bahwa harga emas saat ini kurang selaras dengan batas hutang Amerika
Serikat. Sejarah mengatakan bahwa selama 100 Tahun, grafik hutang
Amerika Serikat dan Harga emas selalu berkorelasi linear. Dengan total
hutang Amerika Serikat saat ini yang mencapai US $ 16,699 Triliun maka
dapat diketahui harga emas seharusnya berada di level US $ 1700-1800/Toz
atau sekitar Rp 670.000 - 710.000/gram. Tentunya dengan harga emas saat
ini yang berada di kisaran Rp 480.000/gram menjadi peluang bagus bagi
investor untuk mengambil posisi beli dengan target investasi jangka
panjang di atas 3 tahun.
2. Siklus koreksi besar emas
Dalam analisa yang dijabarkan oleh Jeff Clark, Senior Precious Metals dari Casey Research dalam artikelnya yang berjudul "Telegraphing The Turnaround in Gold" bahwa :
A. Semakin besar koreksi yang terjadi maka waktu yang diperlukan untuk recovery ke level tertinggi sebelumnya akan semakin lama
Pada
periode saat ini emas menyentuh level tertingginya pada tanggal 5
September 2011 yang lalu yaitu di level $ 1895/Toz, dan menyentuh level
terendahnya dalam 3 tahun terakhir pada tanggal 28 Juni 2013 di level $
1192/Toz, koreksi yang terjadi adalah sebesar 37 %.
B. Waktu recovery ke level tertinggi sebelumnya sama atau lebih dari waktu koreksi ke titik terendah
Dari
grafik Koreksi dan recovery harga emas pada periode tahun 1974-1978
terlihat pola bahwa Waktu yang dibutuhkan emas untuk recovery ke level
tertinggi sebelumnya adalah sama atau lebih dari waktu koreksi ke titik
terendah. Jika mengikuti pola tersebut maka untuk waktu recovery ke
level tertinggi sebelumnya yaitu $ 1895/Toz emas membutuhkan waktu
minimal 95 Minggu dari level terendah pada akhir bulan Juni 2013 yang
berarti emas akan memasuki fase bullish (naik) sekitar kuartal kedua
tahun 2015 atau lebih.
Kedua
hal tersebut yang mendasari penulis untuk mengambil kesimpulan bahwa
tahun 2014 adalah saat yang tepat untuk membeli emas dengan harga yang
relatif cukup murah untuk kemudian diproyeksikan dalam jangka panjang
minimal 3 tahun. Analisa di atas dibuat berdasarkan data-data histori
dan analisa fundamental beberapa faktor ekonomi yang telah terjadi. Bila
prediksi kedepan tidak ada yang tahu, setidaknya kita bisa selalu
belajar dari sejarah yang kita semua tahu. Tidak ada yang dapat menjamin
bahwa prediksi di atas 100 % akurat, penulis pun tidak, kebenaran yang
hakiki hanya milik Tuhan semata. Namun setidaknya prediksi di atas dapat
menjadi wacana untuk memberikan sedikit gambaran pergerakan harga emas.
Patut kita tunggu bersama kebenaran Prediksi Harga Emas 2014 ini.
Sumber Tulisan Oleh :
1. Bambang Wijanarko, Marketing Manager PT. ANTAM, Tbk "Menerawang harga emas di 2014"
2. Putut Christyanto, Prediksi harga emas 2014