Financeroll – Kenaikan harga emas dalam perdagangan Selasa (15/01) banyak dipengaruhi oleh sentiment kekahwatiran pasar akan inflasi yang akan menyergap Jepang serta kabar segar bahwa Jerman akan melakukan repatrisiasi cadangan devisa emas mereka di luar negeri.
Harga emas mendekati puncak tertinggi dalam dua minggu ini, dimana harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari naik sebesar $14.90, atau sebanyak 0.9%, ke harga $1,684.30 per ons di bursa Comex – New York Mercantile Exchange. Jika harga ini mampu bertahan diatas $1,680, hingga penutupan perdagangan hari ini, maka akan menjadi puncak tertinggi sejak 2 Januari silam.
Pasar merasa khawatir Jepang akan mengalami inflasi sedemikian hebatnya,dimana Bank Sentral Jepang nampaknya mengikuti kehendak Perdana Menteri Shinzo Abe yang mentargetkan inflasi sebesar 2% diatas target saat ini sebesar 1%. Emas yang selama tradisional menjadi pengaman investasi saat inflasi akan menjadi makin diminati.
Harga emas masih kokoh bertahan diatas setelah data ekonomi AS menunjukkan angka penjualan ritel AS mengalami kenaikan sebesar 0.5% pada bulan lalu, lebih banyak dua kali lipat daripada yang diharapkan. Indek Dolar AS sendiri juga naik ke 79.558 dari sebelumnya di 79.460 namun lebih rendah dari penutupan perdagangan minggu lalu yang berada di level 79.566 level.
Ditengah kondisi Eropa yang masih tidak menentu, Bank Sentral Jerman, Bundesbank nampaknya akan mengikuti langkah bank-bank sentral lainnya yang melakukan penimbunan cadangan devisa dalam bentuk emas. Meski belum secara resmi dinyatakan, dan memang lazimnya langkah bank sentral Jerman ini selalu tertutup, namun tekanan politik bagi Bundesbank cukup kuat untuk melakukan repatrisiasi cadangan devisa emas mereka diluar negeri.
Diperkirakan sebanyak 3,396 ton emas milik Bundesbank senilai £116bn, tidak disimpan di Frankfurt sejak Perang Dingin. Emas-emas tersebut tersebar diberbagai penjuru negeri setelah Soviet menyerang Jerman. Setidaknya 66% disimpan di New York Federal Reserve, 21% di Bank of England, dan 8% di Bank of France.
Investor yang selalu memperhatikan gerak-gerik bank-bank sentral dalam menimbum cadangan devisa emasnya, seperti mendapat kabar segar yang meyakinkan mereka. Semenjak aksi borong yang dilakukan oleh bank-bank sentral di tahun lalu, kini investor makin percaya diri. Masyarakat memang menyadari bahwa ketika semua terasa memburuk, maka emas akan kembali menjadi tumpuan akhir bagi semua pembayaran. Euro tidak selamanya meyakinkan dan oleh karenanya, emas makin diminati. (Hqeem)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar