NEW YORK. Pesona emas masih akan tetap kemilau pada tahun ini. Menurut
Morgan Stanley, reli harga emas akan berlanjut pada tahun ini dan 2014
karena the Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan pembelian aset
untuk dua tahun ke depan dengan tujuan menyokong proses pemulihan
ekonomi.
Dalam hasil riset yang dirilis kemarin (24/1), analis Morgan Stanley Peter Richardson dan Joel Crane bilang, harga rata-rata emas akan berada di kisaran US$ 1.830 per troy ounce pada kuartal akhir 3013 dari sebelumnya US$ 1.715 pada kuartal pertama, US$ 1.745 pada kuartal kedua, dan US$ 1.800 pada kuartal ketiga. Mereka berpendapat, harga emas disokong oleh peningkatan permintaan emas untuk investasi dan aksi beli emas bank sentral.
"Kami skeptis bahwa adanya pembahasan pada pertemuan the Fed mengenai kebijakan moneter saat ini akan sukses mengubah kebijakan yang ada sebelum akhir 2014. Quantitative easing 3 masih akan terus digelontorkan seiring tingginya angka pengangguran dan risiko pada pertumbuhan ekonomi," jelas kedua analis tersebut.
Mereka juga menjelaskan, rendahnya suku bunga acuan AS, komitmen QE3, serta tekanan pada pergerakan dollar AS akan terus menyokong harga emas.
Prediksi Morgan Stanley sangat kontras dengan padangan Danske Bank A/S dan Credit Suisse Group AG yang memprediksi harga emas akan kembali naik tahun ini. Menurut Christin Tuxen dari Danske Bank, harga rata-rata emas akan berada di posisi US$ 1.720 di 2013 dan US$ 1.600 pada 2014.
Sedangkan Tom Kendall dari Credit Suisse meramal US$ 1.740 pada 2013 dan US$ 1.720 di 2014.
Sementara itu, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) melonjak 12% pada tahun lalu, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi pada Desember 2012. Untuk tahun ini, Morgan Stanley meramal, kepemilikan ETP akan naik sebanyak 100 ton.
Dalam hasil riset yang dirilis kemarin (24/1), analis Morgan Stanley Peter Richardson dan Joel Crane bilang, harga rata-rata emas akan berada di kisaran US$ 1.830 per troy ounce pada kuartal akhir 3013 dari sebelumnya US$ 1.715 pada kuartal pertama, US$ 1.745 pada kuartal kedua, dan US$ 1.800 pada kuartal ketiga. Mereka berpendapat, harga emas disokong oleh peningkatan permintaan emas untuk investasi dan aksi beli emas bank sentral.
"Kami skeptis bahwa adanya pembahasan pada pertemuan the Fed mengenai kebijakan moneter saat ini akan sukses mengubah kebijakan yang ada sebelum akhir 2014. Quantitative easing 3 masih akan terus digelontorkan seiring tingginya angka pengangguran dan risiko pada pertumbuhan ekonomi," jelas kedua analis tersebut.
Mereka juga menjelaskan, rendahnya suku bunga acuan AS, komitmen QE3, serta tekanan pada pergerakan dollar AS akan terus menyokong harga emas.
Prediksi Morgan Stanley sangat kontras dengan padangan Danske Bank A/S dan Credit Suisse Group AG yang memprediksi harga emas akan kembali naik tahun ini. Menurut Christin Tuxen dari Danske Bank, harga rata-rata emas akan berada di posisi US$ 1.720 di 2013 dan US$ 1.600 pada 2014.
Sedangkan Tom Kendall dari Credit Suisse meramal US$ 1.740 pada 2013 dan US$ 1.720 di 2014.
Sementara itu, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) melonjak 12% pada tahun lalu, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi pada Desember 2012. Untuk tahun ini, Morgan Stanley meramal, kepemilikan ETP akan naik sebanyak 100 ton.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar