MELBOURNE. Harga emas dunia kembali mencatatkan penurunan untuk hari ketiga, Kamis (4/4). Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, pagi ini, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,6% menjadi US$ 1.548,12 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 1 Juni lalu. Pada pukul 09.02 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.550,70 per troy ounce.
Kemarin (3/4), harga kontrak emas anjlok 1,1% menyusul aksi jual yang melanda pasar komoditas dunia, mulai dari tembaga, bijih besi, hingga minyak.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.552,80 per troy ounce di Comex New York setelah anjlok 3% dalam dua hari terakhir.
Penurunan kali ini semakin mengantarkan emas mendekati fase pasar bearish. Salah satu pemicunya yakni investor memilih untuk melepas kepemilikannya terhadap si kuning. Asal tahu saja, kepemilikan emas dalam exchange traded products kemarin berada di posisi 2.437,38 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Agustus lalu.
"Momentum yang ada sekarang menyebabkan harga emas masih akan diperdagangkan di level murah. Investor memilih untuk keluar dari emas dan masuk ke pasar saham," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin.
Argumen Barratt memang dapat dibuktikan dengan melihat pergerakan pasar saham global. Salah satunya yakni indeks Standard & Poor's 500 yang menanjak ke rekor tertingginya pada 2 April lalu.
Jika dihitung, sepanjang kuartal I 2013, indeks acuan bursa AS tersebut mencatatkan kenaikan sebesar 10%. Sementara, pada periode yang sama, harga emas merosot 4,6%.
Sumber :
www.kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar